Cara Mengatasi Overthinking dalam Hubungan
Tentunya perasaan cemas, khawatir, atau takut kehilangan pasangan memang bisa muncul dengan wajar.
Namun ketika perasaan tersebut menjadi pola pikir berulang yang mendominasi pikiran tentu dapat merusak keharmonisan suatu hubungan.
Dalam konteks hubungan, overthinking memang sering terjadi karena ketidakamanan diri, pengalaman masa lalu, atau karena kita terlalu sering menafsirkan hal-hal kecil secara berlebihan.
Mengutip dari laman greatergood, overthinking atau pikiran berulang bisa merusak persepsi kita terhadap pasangan dan membuat kita berhenti terbuka atau jujur dalam berkomunikasi.
Berikut beberapa cara yang telah terbukti efektif untuk mengatasi overthinking dalam hubungan:
1. Komunikasi Terbuka dan Jujur
Ketika kamu merasa pikiranmu mulai melayang ke hal-hal negatif atau mengira-ngira maksud pasangan, salah satu langkah paling efektif adalah membuka komunikasi.
Sampaikan perasaanmu tanpa menyalahkannya, katakan bahwa kamu mengalami kecemasan atau keraguan, dan ingin klarifikasi agar tidak salah paham.
Strategi ini penting karena overthinking seringkali muncul akibat kekosongan informasi, sehingga otak cenderung mengisi kekosongan dengan narasi sendiri.
Sehingga dengan kamu mendengar langsung penjelasan atau perspektif dari pasanganmu, itu bisa membantu meredam interpretasi negatif yang sudah muncul.
Dengan cara ini, kamu bisa menggantikan asumsi-asumsi yang belum tentu benar dengan fakta nyata.
2. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Salah satu akar overthinking adalah rasa tidak aman atau keraguan terhadap diri sendiri, yang kemudian memproyeksikan ketidakpercayaan pada pasangan.
Disebutkan bahwa overthinking dan rasa insecure sering membentuk lingkaran umpan balik: semakin cemas, semakin kuat pikiran negatif, dan semakin merusak kepercayaan.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mulai dengan memperkuat kepercayaan pada dirimu sendiri. Cobalah kenali kualitas positifnya, lakukan kegiatan yang meningkatkan rasa percaya diri, dan latih afirmasi positif.
Selain itu, pelan-pelan biasakan diri memberi ruang bagi pasangan untuk menunjukkan konsistensi dan transparansi karena kepercayaan adalah sesuatu yang dibangun melalui tindakan nyata dan waktu, bukan hanya kata-kata.
3. Fokus pada Hal Positif
Alih-alih terus-menerus memikirkan kemungkinan terburuk, usahakan untuk mengingat kembali pengalaman positif bersama pasangan.
Baiklah saat momen kebersamaan yang menyenangkan, dukungan yang pernah mereka berikan, atau hal-hal kecil yang menunjukkan cinta dan perhatian.
Dengan mengarahkan pikiran ke hal positif, kamu memberi otak “bahan bakar” yang lebih sehat daripada menyalakan api cemas.
Kamu juga bisa membuat catatan harian mengenai hubunganmu, cobalah tulis hal-hal kecil yang membuatmu bersyukur akan pasanganmu.
Seiring waktu, kebiasaan ini membantu menyeimbang pikiran negatif yang muncul akibat overthinking. Dengan begitu, alih-alih terus menerka, kamu mulai melihat fakta dan realitas hubunganmu.
4. Lakukan Mindfulness dan Meditasi
Mindfulness dan meditasi terbukti secara neurosains membantu menghentikan aliran pikiran otomatis yang berlebihan.
Dalam sebuah penelitian, meditasi bisa membantu memecah pola pikir otomatis dan memberi ruang bagi pikiran baru yang lebih fleksibel.
Selain itu, dengan latihan sadar pernapasan seperti tarik napas dalam, tahan, lalu lepaskan perlahan secara rutin, kamu dapat meredam aktivitas mental yang terlalu aktif.
Namun ketika kamu mulai merasa pikiran terlalu berputar, berhentilah sejenak dan fokus ke tubuh atau sensasi napas. Hal ini memberi jeda agar overthinking tak menghantui terus-menerus.
5. Ekspresikan Pikiran lewat Aktivitas Kreatif
Menyalurkan pikiran melalui tulisan atau bentuk ekspresi kreatif bisa sangat membantu. Dengan menuliskan apa yang kamu pikirkan, kamu memberi ruang luar bagi pikiran sehingga pikiran itu tidak terus berkeliling di kepala.
Selain itu, aktivitas kreatif seperti menggambar, melukis, atau musik bisa menjadi medium pelepasan emosi.
Saat kamu terfokus pada media kreatif, bagian otak yang terus-menerus memikirkan kemungkinan negatif akan “istirahat”. Seiring waktu, pola ini membantu meredam kebiasaan overthinking.
6. Melakukan Refleksi Diri
Refleksi diri merupakan sebuah langkah penting dalam mengatasi overthinking dalam hubungan agar terhindari dari overthinking.
Dengan meluangkan waktu untuk menelaah pengalaman masa lalu, kamu bisa menemukan akar dari rasa cemas, takut kehilangan, atau ketidakamanan yang sering memicu pikiran berlebihan.
Refleksi ini membantu menyadarkan bahwa tidak semua ketakutan relevan dengan kondisi hubungan saat ini, sehingga kamu bisa lebih objektif menilai situasi bersama pasangan.
Selain menenangkan pikiran, refleksi diri melalui journaling juga menumbuhkan kesadaran diri yang lebih besar sehingga kamu mampu mengendalikan overthinking dan menjaga hubungan tetap sehat.
Kesimpulan
Overthinking dalam hubungan bisa menjadi musuh halus yang merusak kedekatan, kepercayaan, dan kebahagiaan bersama.
Namun, dengan menerapkan cara mengatasi overthinking dalam hubungan yang sudah dijelaskan di atas, semoga kamu dapat memutus siklus pikiran negatif.
Ingat bahwa pemulihan bukan hal instan, kamu membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi.
Tetapi ketika kamu berhasil melatih pikiranmu agar tidak terus-menerus berputar dalam kekhawatiran, hubunganmu akan lebih sehat, tenang, dan bermakna.